Suku Bangsa Yang Berasal Dari Provinsi Aceh Adalah
Suku Bangsa Yang Berasal Dari Provinsi Aceh Adalah
HP Bebas Pulsa
0800 1234 000
Corona
Jawa Barat,
Kalimantan Barat,
Aceh (NAD)
Covid
Ciamis,
Sanggau,
Langsa,
Tanah Abang,
Petamburan
![]() |
SUKU ACEH |
![]() |
Judul Topik (Artikel) : A D H K L O R S |
||
Daftar Isi ⚛ Elektronika ⚛ Film ⚛ Lingkungan ⚛ Masyarakat |
||
|
Konten sebelumnya ( Sukmawijaya ) |
( Suku Akit ) Konten berikutnya |
Daftar Isi:
Suku Aceh
Suku Aceh (Ureuëng Acèh) |
---|
|
Keumala Hayati, Sultan Iskandar Muda, Teungku Chik di Tiro, Cut Nyak Dhien Teuku Umar, Cut Nyak Meutia, Pocut Baren, Sultan Muhammad Daud Syah Daud Beureu’eh, Teuku Nyak Arief, Teuku Muhammad Hasan, Ali Hasjmy Syarief Thayeb, Hasan Tiro, Ismail Hassan Metareum, Sanusi Juned Surya Paloh, Teuku Jacob, Jacub Rais, P. Ramlee |
Jumlah populasi |
kurang lebih |
Kawasan dengan populasi yang signifikan |
Aceh: > 3,6 juta [1] [2] [3] |
Bahasa |
Aceh |
Agama |
Islam |
Kelompokan etnik terdekat |
Melayu, Champa, Minang dan semua suku minoritas yang menetap di aceh. |
Suku Aceh
adalah nama sebuah suku yang mendiami wilayah pesisir dan beberapa pedalaman Aceh. Orang Aceh mayoritas beragama Islam. Bahasa yang dituturkan adalah bahasa Aceh yang adalah anggota dari bahasa Melayu-Polinesia Barat, cabang dari keluarga bahasa Austronesia dan berkerabat dengan bahasa Cham di Vietnam dan Kamboja. Selain di wilayah provinsi Aceh sendiri, populasi suku Aceh juga terdapat di Kedah, Malaysia[4].
Suku Aceh dikenal dengan kejayaan kerajaan Islam Aceh sampai perjuangan atas penaklukan kolonial Hindia Belanda.
Daftar pokok
-
1
Sejarah -
2
Tarian -
3
Bahasa -
4
Makanan Khas-
4.1
Masakan -
4.2
Kue/Penganan/Kudapan
-
4.1
-
5
Tokoh -
6
Referensi -
7
Lihat pula
Sejarah
- Artikel utama: Sejarah Aceh
Asal muasal suku Aceh berasal dari suku-suku asli seperti suku Mante (Bante) dan Lhan. Suku Mante pada mulanya mendiami wilayah Aceh Mulia dan kemudian menyebar ke tempat-tempat lainnya.[5].
Penduduk Aceh adalah keturunan berbagai suku, kaum, dan bangsa. Leluhur orang Aceh berasal dari Semenanjung Malaysia, Cham, Cochin, Kamboja.
Di samping itu banyak pula keturunan bangsa asing di tanah Aceh, bangsa Arab dan India dikenal ketat hubungannya pasca penyebaran agama Islam di tanah Aceh. Bangsa Arab yang datang ke Aceh banyak yang berasal dari provinsi Hadramaut (Negeri Yaman), dibuktikan dengan marga-marga mereka al-Aydrus, al-Habsyi, al-Attas, al-Kathiri, Badjubier, Sungkar, Bawazier dan lain lain, yang semuanya adalah marga marga bangsa Arab asal Yaman. Mereka datang sebagai ulama dan jualan. Saat ini banyak dari mereka yang sudah kawin campur dengan penduduk asli Aceh, dan menghilangkan nama marganya.
Sedangkan bangsa India kebanyakan dari Gujarat dan Tamil. Mampu dibuktikan dengan penampilan wajah bangsa Aceh, serta variasi makanan (kari), dan juga warisan kebiasaan istiadat Hindu Tua (nama-nama desa yang diambil dari bahasa Hindi, contoh: Indra Puri). Keturunan India mampu ditemukan tersebar di seluruh Aceh. Karena letak geografis yang berdekatan maka keturunan India cukup dominan di Aceh.
Selain itu juga banyak keturunan bangsa Persia (Iran/Afghan) dan Turki, mereka pernah datang atas
undangan
Kerajaan Aceh untuk menjadi ulama, pedagang senjata, pelatih prajurit dan serdadu perang kerajaan Aceh, dan saat ini keturunan keturunan mereka kebanyakan tersebar di wilayah Aceh Mulia. Sampai saat ini bangsa Aceh sangat menyukai nama-nama warisan Persia dan Turki. Bahkan sebutan
Banda, dalam nama kota
Banda Aceh
pun adalah warisan bangsa Persia (Bandar
arti: pelabuhan).
Di samping itu mempunyai pula keturunan bangsa Portugis, di wilayah Kuala Daya, Lam No (pesisir barat Aceh). Mereka adalah keturunan dari pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan nakhoda Kapten Pinto, yang berlayar ingin menuju Malaka (Malaysia), dan sempat singgah dan jualan di wilayah Lam No, dan beberapa mulia di antara mereka tetap tinggal dan menetap di Lam No. Sejarah mencatat peristiwa ini terjadi antara tahun 1492-1511, pada saat itu Lam No di bawah kekuasaan kerajaan kecil Lam No, pimpinan Raja Meureuhom Daya. Sampai saat ini masih mampu dikawal keturunan mereka yang masih mempunyai profil wajah Eropa yang masih kental.
Tarian
- Tari Seudati
- Tari Rateb Meuseukat
- Tari Likok Pulo
- Tari Laweut
- Tari Pho
- Tari Ratoh Duek
- Tari Tarek Pukat
- Tari Rabbani Wahed
- Tari Ranup lam Puan
- Tari Rapa’i Geleng
Bahasa
- Artikel utama: Bahasa Aceh
Bahasa Aceh termasuk dalam kelompokan bahasa Chamic, cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia, cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa-bahasa yang mempunyai kekerabatan terdekat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Cham, Roglai, Jarai, Rade dan 6 bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Chamic. Bahasa-bahasa lainnya yang juga berkerabat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau.
Makanan Khas
- Artikel utama: Daftar makanan Aceh
Masakan
- Ayam Tangkap
- Nasi Guri
- Eungkot Paya
- Kuwah Eungkôt Yèë
- Kuah Beulangong
- Kanji Rumbi
- Keumamah
- Kuwah Pliëk U
- Martabak Aceh
- Masam Keu’euëng
- Mie Aceh
- Sambai Asam Udeuëng
- Sate Dewasa
- Sie Reuboh
Kue/Penganan/Kudapan
- Timphan
- Keukarah
- Meuseukat
- Kanji Rumbi
- Pulot
- Rujak Aceh
- Adèe
Tokoh
- Artikel utama: Daftar tokoh Aceh
- Sultan Iskandar Muda, sultan Aceh terbesar
- Teungku Chik Di Tiro, mujahid mulia penghidup kembali perjuangan Aceh melawan Belanda
- Tuanku Hasyim Banta Muda, panglima mulia tingkatan perang Aceh melawan Belanda
- Teuku Umar, pahlawan melawan Belanda
- Cut Nyak Dhien, pahlawan perempuan melawan Belanda
- Cut Nyak Meutia, pahlawan perempuan melawan Belanda
- Teungku Fakinah, ulama perempuan dan pahlawan Aceh melawan Belanda
- Daud Beureu’eh, pemimpin aksi DI/TII Aceh
- Teuku Mohammad Hasan, gubernur Sumatera pertama
- Teuku Nyak Arief, gubernur pertama Aceh
- Hasan Tiro, pendiri Aksi Aceh Merdeka
- Ismail al-Asyi, ulama mulia Aceh
- Teuku Jacob, bapak paleoantropologi Indonesia
- Jacub Rais, bapak geomatika dan geodesi Indonesia
- Teuku Markam, pejuang kemerdekaan, pengusaha dan penyumbang 38 kg emas Monas
- Ibrahim Alfian, sejarawan dan mantan dekan Fakultas Sastra, UGM
- P.Ramlee, artis legenda Malaysia
- Tan Sri Sanusi Juned, mantan menteri Malaysia
Referensi
-
^
Making Noise: The Politics of Aceh and East Timor in the Diaspora -
^
Making Noise: The Politics of Aceh and East Timor in the Diaspora -
^
Acehnese in New York -
^
Haslinda binti Haji Hasan.Sejarah Migrasi Penduduk Acheh ke Kedah: Dalam konteks hubungan Kedah-Acheh -
^
M. Zainuddin. 1961. Tarich Atjeh dan Nusantara. Medan. Pustaka Iskandar Muda
Lihat pula
- Aceh
Suku bangsa di Indonesia |
||||||
---|---|---|---|---|---|---|
|
||||||
|
||||||
|
||||||
|
||||||
|
||||||
|
||||||
|
||||||
|
||||||
Lihat pula: |
Tags (tagged): pusat ilmu pengetahuan, suku aceh, unkris, signifikan aceh 3, 6 juta, 2, 3 bahasa aceh, agama, warisan, bangsa, persia bandar arti, pelabuhan samping, referensi, making noise the, politics of, aceh, and east timor, bolango bonerate, budong, budong bugis bungku, buol busoa, pusat, ilmu pengetahuan duvle, edopi eipomek, ekari, elseng 3 emem, empur eritai, suku, aceh unkris |
Suku Bangsa Yang Berasal Dari Provinsi Aceh Adalah
Source: http://p2k.unkris.ac.id/id3/2-3065-2962/Aceh_43191_p2k-unkris.html