Siapa yang suka bersin saat berada di ruangan yang berdebu? Atau siapa yang sering demam? Bersin dan demam pada dasarnya merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh atau imunitas untuk mencegah masuknya patogen seperti bakteri dan virus, karena tubuh kita akan bereaksi ketika ada patogen tertentu yang menyerang tubuh. Ini erat kaitannya dengan mekanisme pertahanan tubuh.
Dengan adanya sistem pertahanan tubuh, maka kita mampu menangkal berbagai zat asing yang diduga bisa merugikan kesehatan. Mekanisme pertahanan tubuh dibedakan menjadi 2, yaitu mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik dan mekanisme pertahanan tubuh spesifik. Apa bedanya?
Pertahanan Tubuh Nonspesifik
Pertahanan tubuh nonspesifik merupakan respons pertama terhadap patogen yang masuk ke dalam tubuh. Pertahanan tubuh nonspesifik berfungsi untuk melawan berbagai jenis infeksi yang umum terjadi tanpa melibatkan adanya proses seleksi dan memori terhadap jenis patogen tertentu. Mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik dibagi menjadi 2 tahap, diantaranya:
Pertahanan garis pertama dibedakan menjadi pertahanan secara fisik dan kimiawi. Pertahanan fisik merupakan barrier pertama yang mencegah patogen masuk ke dalam tubuh. Pertahanan fisik diperankan oleh kulit, membrane mukosa dan silia. Sedangkan pertahanan kimiawi merupakan senyawa kimia hasil sekresi yang berfungsi untuk membunuh patogen yang masuk.
(Baca juga: Teknologi untuk Mengatasi Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah)
Beberapa contoh dari pertahanan kimiawi adalah keringat yang disekresikan oleh kelenjar keringat pada kulit berfungsi untuk membunuh mikroorganisme. Asam klorida (HCl) yang disekresikan oleh lambung berfungsi untuk membunuh patogen yang masuk bersamaan dengan makanan. Mukus atau lender di saluran pernafasan berperan untuk membunuh patogen yang masuk bersama dengan udara. Kelenjar saliva dan air mata mengandung enzim lisozim yang bersifat sebagai antibakteri.
Patogen yang berhasil melewati pertahanan garis pertama akan diatasi oleh pertahanan garis kedua. Pertahanan garis kedua meliputi fagositosis, inflamasi, demam, interferon, dan sistem komplemen.
- Fagositosis, adalah proses dimana sel fagosit menelan atau memakan sel lain atau patogen.
- Inflamasi atau peradangan, merupakan respon tubuh terhadap suatu infeksi yang ditandai dengan adanya pembengkakan, nyeri, panas, dan kemerahan.
- Demam yang merupakan suatu kondisi ditandai dengan naiknya suhu tubuh diatas ambang normal. Demam berfungsi untuk menghambat penyebaran dan pertumbuhan patogen yang masuk.
- Interferon merupakan suatu protein yang dihasilkan oleh leukosit akibat adanya infeksi virus. Terdapat 3 jenis interferon yaitu IFN-α, IFN-β, dan IFN-Y yang berfungsi untuk melawan virus.
- Sistem Komplemen, protein komplemen dapat memberikan respon pertahanan dengan cara melekat pada dinding bakteri dan menyebabkan pembentukan lubang pada dinding bakteri, sehingga cairan dan ion dari sel bakteri akan keluar sehingga menyebabkan kematian sel bakteri.
Pertahanan Tubuh Spesifik
Pertahanan tubuh spesifik merupakanan pertahanan tubuh yang berfungsi untuk melawan patogen tertentu dan akan diaktifkan apabila pertahanan tubuh nonspesifik tidak mampu mengatasi infeksi patogen. Sistem pertahanan tubuh spesifik yaitu limfosit, dimana dibagi menjadi 2 macam yaitu lifosit T dan limfosit B.
Sel limposit T dibentuk di sumsum tulang belakang namun pematangannya terjadi di kelenjar timus. Kelenjar timus merupakan bagian dari sistem limfatik yang bertugas untuk memproduksi dan menyimpan sel-sel yang melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Ketika sudah matang, maka limfosit T juga akan menyebar ke seluruh tubuh. Ada 4 jenis sel limfosit T yaitu :
- Sel T Sitotoksik, berfungsi menghancurkan bakteri, virus, dan patogen lainnya.
- Sel T Penolong, berfungsi mengaktifkan sel T Sitotoksik dan memicu produksi antibody oleh sel limfosit B.
- Sel T Supresor, berfungsi menekan produksi antibody yang dihasilkan oleh sel-sel B plasma.
- Sel T memori, berfungsi mengingat antigen yang pernah menyerang tubuh.
- Sel limfosit B
Limfosit B dibentuk dan dimatangkan di sumsum tulang belakang, dan ketika sudah matang atau siap digunakan akan menyebar ke seluruh tubuh. Sel limfosit B berfungsi membentuk sistem kekebalan humoral dengan menghasilkan antibodi ke dalam darah dan limfa.
Sel B ini juga mampu membentuk sel memori yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh dalam jangka panjang. Jika pada suatu saat antigen yang sama masuk kembali ke dalam tubuh maka sel memori ini akan segera memicu pembentukan antibodi oleh sel B plasma.
Dhafi Jawab
Cari Jawaban dari Soal Pertanyaan mu, Dengan Mudah di jwb3.dhafi.link Dengan Sangat Akurat. >>
Klik Disini Untuk Melihat Jawaban
#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#
Answered by ### on Sat, 06 Aug 2022 22:06:02 +0700 with category Biologi
Mekanisme pertahanan tubuh ada dua yaitu:1. pertahanan nonspesifik/innate/aiah => imunitas bawaan lahir yang berupa komponen tubuh dan tidak ditujukan untuk melawan antigen spesifik. Misal:• pertahanan pertama: kulit, epitel, mukus• pertahanan kedua : inflamasi, sel-sel fagosit, protein antimikroba2. Pertahanan adaptif/spesifik => memberikan respons imun spesifik. Misal:• pertahanan ketiga: limfosit dan antibodiInteraksi antigen dan antibodi:• fiksasi komplemen => opsonisasi, sitolosis, inflamasi• netralisasi• aglutinasi• presipitasi
Baca Juga: Jelaskan perbedaan sistem atmosfer bumi dengan rumah kaca!
Apa itu jwb3.dhafi.link?
jwb3.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.
Dhafi Quiz
Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at Belajar.dhafi.link. with Accurate Answer. >>
This is a List of Available Answers Options :
- Memperlambat denyut jantung agar tidak terjadi peradangan
- Suhu tubuh meningkat sebagai aktifitas pirogen
- Terjadi sekresi prostaglandin sebagai agen anti replikasi
- Sel mast mensekresikan antibodi spesifik
- Perubahan neutrofil menjadi makrofag
Click Here to See Answer
Dhafi Quiz Is an online learning educational site to provide assistance and insight to students who are in the learning stage. they will be able to easily find answers to questions at school.We strive to publish Encyclopedia quizzes that are useful for students. All facilities here are 100% Free. Hopefully, Our site can be very useful for you. Thank you for visiting.
salah satu respon pertahanan tubuh terhadap serangan patogen tertentu adalah
Jawaban:
respon pertahanan tubuh terhadap serangan pathogen adalah (D) sel mengeksresikan antibodi spesifik. Penjelasan: Mikrobapatogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks.
TRENDING:
frisian flag sachet berapa ml
Home
/
Biologi
/
Soal IPA
Salah satu respons pertahanan tubuh terhadap serangan patogen tertentu adalah ….
A.
Memperlambat denyut jantung agar tidak terjadi peradangan
B.
Suhu tubuh meningkat sebagai aktivitas pirogen
C.
Terjadi sekresi prostagladin sebagai agen antireplikasi
D.
Sel mast menyekresikan antibpdi spesifik
E.
Perubahan neutrofil menjadi makrofag
Salah satu respons pertahanan tubuh terhadap serangan patogen tertentu adalah s
uhu tubuh meningkat sebagai aktivitas pirogen.
————#————
Jangan lupa komentar & sarannya
Email:
|